Beranda | Artikel
Antara Celaan dan Nasehat Kepada Pemimpin/Pemerintah
Senin, 11 Juli 2016

Saudaraku yang semoga dicintai Allah
Mohon maaf sebelumnya ini hanya masukan untuk saya pribadi dan saudaraku sekalian

Jika kita sepakat celaan beda dengan nasehati/kritik
Maka perhatikan adab mengkritik pemerintah
Maaf saudaraku, mohon diperhatikan
Jika mengkritik/nasehat pemerintah
Terutama di medsos dan publik

1. Mohon berikan solusinya, harap tidak hanya komentar saja dan menilai-menilai apalagi celaan saja
Mohon dengan data yang akurat dan bukan hoax, karenanya yang memberi masukan perlu ahlinya, yang menilai perlu ahlinya, bukan yang merasa ahli padahal bukan ahlinya

2. Jika tidak ada celaan, mohon diperingatkan para komentator agar tidak mencela, atau membuat tulisan yang memancing celaan
Ingatkanlah agar mereka mendoakan pemimpin mereka sesuai aqidah ahlus sunnah, Ingatkan pula bahwa pemimpin adalah cerminan rakyatnya sehingga jika pemimpin perlu memperbaiki diri, maka rakyat juga perlu, sama-sama intropeksi

Karena kita sepakat celaaan tidak akan mengubah pemimpin sama sekali dan tidak memberikan solusi
Sedangkan doa kepada pemimpin sangat mungkin bisa berubah dengan izin Allah

Maaf karena beberapa pertimbangan dalil dan penjelasan ulama, kami TIDAK Setuju jika memberikan kritik/nasehat terbuka di sosmed karena:

1. Lebih cenderung memancing celaan kepada pemimpin, karena sosmed semua orang mudah sekali berkomentar
Maaf fakta yang kami lihat, lebih banyak yang mencela daripada yang mendoakan

2. Membuka jalan semua orang yang bukan ahli (atau merasa ahli padahal bukan) untuk mengkritik terbuka padahal kritikan mereka bisa jadi salah dan bukan solusi yanh didapat melainkan tambah keruh suasana
dalam Islam dikenal Istilah “سد الذرائع” (menutup pintu ke arah keburukan)

3. Penjelasan ulama dan dalil, dampak dari kritik terbuka dengan ketidakstabilan negara dan sampai pertumpahan darah karena urusan pemimpin, pergantian pemimpin dan pelengseran pemimpin bukanlah perkara mudah,
Maaf  terlalu panjang jika dijelaskan, silahkan baca link yang kami bawakan serta apa yang harus dilakukan sebagai solusi

Jika tidak setuju dengan kami, silahkan saja saudaraku karena agama itu tidak boleh dipaksakan. Kita tetap bersaudara se-Islam, kita tetap saling mendoakan kebaikan sesama kita dan mendoakan pemimpin kita

Dan kami MOHON pertimbangankan 2 poin usulan kami

Barakallahu fikum,
Semoga Allah memberikan banyak kebaikan kepada anda semua dan pemimpin kaum muslimin

@Matatam “kota Ibadah”, Lombok “Pulau Seribu Masjid”

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

NOTE:
1. Maaf tidak menerima debat bagi mereka yang berkata pemimpin Indonesia kafir dan indonesia bukan negara Islam

2. Khusus status ini, maaf kami tidak menerima debat dan diskusi di kolom komentar, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya tidak efektif
Jika diterima alhamdulillah, jika ditolak kita masih bersaudara. Ini lapak pribadi saya, saya bebas posting apa saja selama tidak melanggar aturan. Memang siapa saja berhak komentar apa saja, tetapi saya juga berhak  hapus komentar dan blokir siapa saja, saya rasa ini  adil

3. Mungkin ada yang bertanya apa solusinya, silahkan baca link-link berikut:

1) https://muslimafiyah.com/baca-doa-doa-berikut-ini-agar-mendapat-pemimpin-yang-terbaik.html

2) https://muslimafiyah.com/rakyat-terus-bermaksiat-akan-diberi-pemimpin-yang-dzalim.html

3) https://muslimafiyah.com/pemimpin-adalah-cerminan-rakyatnya-jangan-menyalahkan-pemimpin-terus-intropeksi-bersama.html

Kedzaliman pemerintah bukan berarti kita biarkan saja dan lepas tangan, baca adab menasehati penguasa berikut

Silahkan baca:

Cara Menasehati Penguasa

Jihad dengan Menasehati Penguasa yang Zalim

http://www.salamdakwah.com/baca-forum/adab-menasehati-penguasa.html

https://almanhaj.or.id/3022-manhaj-ahli-sunnah-terhadap-penguasa.html


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/antara-celaan-dan-nasehat-kepada-pemimpinpemerintah.html